Minggu, 28 Februari 2010

Analisis Teknik dan Biaya Untuk Proses Material Handling Pada Proses Produksi

Pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, terdapat proses material Handling. Untuk menefisiensikan biaya pada proses material handling tersebut, dipertimbangkan beberapa cara, antara lain, menggunakan alat (Forklift dan Trolley) ataupun manual (buruh). Dari ketiga cara tersebut diperoleh data sebagai berikut :






Berdasarkan data diatas, maka :

1. Tentukan biaya per satuan jarak (m), untuk masing-masing pengangkutan, bila dihitung menggunakan sistem analisa teknik dan biaya.

2. Bandingkan dengan efisien biaya, dilihat dari segi jarak angkut, kapasitas beban persekali angkut antara Forklift, Trolley dan manual.

Penyelesaian :

1. Menentukan biaya per satuan jarak (m), untuk masing-masing pengangkutan

Untuk Forklift:

a. Menentukan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus.



b. Jarak pengangkutan tiap jam adalah :



c. Total biaya = biaya perawatan + bahan bakar + depresiasi + operator


d. Ongkos material handling (OMH/m)


Untuk Trolley:

a. Menentukan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus.

b. Jarak pengangkutan tiap jam adalah:

c. Total biaya = biaya perawatan+bahan bakar+depresiasi+operator

d. Ongkos material handling (OMH/m)

Untuk Manual:

a. Menentukan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus.

b. Jarak pengangkutan tiap jam adalah:

c. Total biaya = biaya perawatan + bahan bakar + depresiasi + operator

d. Ongkos material handling (OMH/m)


2. Perbandingan efisien biaya, dilihat dari segi jarak angkut, kapasitas beban persekali angkut antara Forklift, Trolley dan manual.

§ Ongkos material Handling untuk masing-masing (dari penyelesaian no.1) :

Forklift : Rp. 11,55,- /m

Trolley : Rp. 9,73,- /m

Manual : Rp. 6,67,- /m

§ Jarak tempuh maksimal perhari:

Forklift : 15.000 m

Trolley : 10.000 m

Manual : 6.000 m

§ Kapasitas beban persekali angkut:

Forklift : 2.000 kg

Trolley : 500 kg

Manual : 50 kg

Jadi :

v Dengan menggunakan Forklift ongkos bersih yang dikeluarkan Rp. 11,55 / m dengan jarak tempuh maksimal perhari 15.000 m dan kapasitas beban persekali angkut 2.000 kg.

v Dengan menggunakan Trolley ongkos bersih yang dikeluarkan Rp. 9,73 / m dengan jarak tempuh maksimal perhari 10.000 m dan kapasitas beban persekali angkut 500 kg.

v Dengan cara manual (jasa buruh) ongkos bersih yang dikeluarkan Rp. 6,67 / m dengan jarak tempuh maksimal perhari 6.000 m dan kapasitas beban persekali angkut 50 kg.

Kesimpulan :

Biaya akan lebih efisien bila pada proses material handling menggunakan alat bantu Forklift, karena dengan perbandingan biaya hanya sekitar Rp. 1,82 – 4,88, perharinya mampu menempuh jarak 15.000 m dan kapasitas beban persekali angkut 2.000 kg, dengan ongkos angkut perhari Rp. 11,55 / m. Sedangkan bila dengan Trolley ataupun Manual, walaupun ongkos angkutnya lebih murah, yakni masing-masing Rp. 9,73 / m dan Rp. 6,67 / m , namun perharinya hanya mampu menempuh jarak dan mengangkut beban, masing-masing 10.000 m, 500 kg dan 6.000 m, 50 kg. Itu artinya dengan menggunakan forklift, maka proses material handling hampir 2x lebih cepat dan lebih efisien daripada menggunakan trolley maupun manual.


Sumber :

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan yaitu serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan suatu masalah, pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting yang dihubungkan dalam melaksanakan suatu perencanaan, ada beberapa hal yamg perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan:

1.      Pemahaman dan Perumusan Masalah

Dalam mengambil keputusan kita harus menemukan masalah apa yang sebenarnya terjadi dan bagaiman cara untuk memecahkan masalah tersebut.

2.      Pengumpulan Analisa Data Yang Relevan

Setelah menemukan masalah apa yang terjadi, kemudian menentukan rumusan yang tepat untuk menyelesaikannya berdasarkan data yang relevan.

3.      Pemilihan Alternatif Terbaik

Dari data yang telah didapat kita dapat memutuskan, kita dapat memilih alternatif yang paling baik. Untuk menyelesaikan suatu masalah.

4.      Implementasi Keputusan

Melaksanakan keputusan yang telah diambil dan bertanggung jawab melaksanakan, dengan memperhatikan resiko dan ketidak pastian terhadap  keputusan yang diambil.

5.      Evaluasi

      Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor secara terus menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan atau tidak.



SUMBER : PENGANTAR MANAJEMEN UMUM (STIE)